Hi, guest |Welcome toBelajar Jadi Pengusaha| Register | Sign in

Saturday, December 13, 2014

Di Tangan Gadis Cantik Ini, Kertas dan Kain Tak Terpakai 'Disulap' Jadi Rupiah

. Saturday, December 13, 2014

Valkrisda Caresti Botha
Valkrisda Caresti Botha adalah siswi kelas 3 SMA di salah satu sekolah swasta. Di luar kesibukannya sebagai pelajar, dia pun menjalankan bisnis kecil-kecilan yang ditekuninya sejak akhir 2012.

Selama 2 tahun ini, Valkrisda berhasil meraup jutaan rupiah dari bisnis kerajinan scrapbook atau mengolah limbah potongan kertas dan kain menjadi produk bernilai tambah tinggi seperti produk album hiasan dan lainnya.

Gadis yang lahir di Surabaya, 14 September 1996, menjalani bisnis yang ia namakan Syawnscrap. Syawnscrap berasal dari kata syawn yang artinya suara perempuan terbang, dan light adalah sinar, sehingga artinya perempuan yang bersinar terbang untuk mencapai cita-citanya.

"Bisnis Saya bukan cuma scrapbook, tapi ada scrapcard dan scrapframe juga. Scrapframe itu menata scrap dalam frame. Kalau scrapbook, kita buat scrap di dalam album. Sedangkan scrapcard dibuat di kartu," kata Valkrisda seperti dikutip dari studentpreneur, Selasa (25/11/2014).

Kisah awal gadis ini berbisnis kerajinan berawal dari kegemarannya yang suka memberi kado yang unik ke sahabat, seperti kado handmade.

"Menurut Saya, itu lebih berharga dan bernilai karena itu adalah jerih payah tangan saya sendiri. Setelah saya membuatkan kado handmade untuk sahabat, banyak teman yang lihat dan suka. Terus, mereka mau pesan," kenang Valkrisda.

Ia mengaku awalnya tak mau membisniskan kemampuannya ini karena pertimbangan hanya sebatas hobi, namun seiring perjalanan waktu akhirnya ia memutuskan untuk terjun ke bisnis dari hobinya ini.

"Awalnya, saya menolak. Tapi lama kelamaan, saya menjadikan hal ini sebagai bisnis setelah saya sadar kalau bisa membantu orang lain yang mau memberikan sesuatu yang spesial," katanya.

Keputusannya ternyata tidak salah, melalu bisnis ini ia dapat uang jajan tambahan untuk membeli keperluan, seperti buku sekolah dan seragam sekolah. Apalagi kebetulan ayahnya kini sudah berhenti bekerja.

Ia mengatakan produk kerajinan tangannya harus menyesuaikan dengan tema yang diminta sama pelanggan. Bahkan dirinya bisa membantu menemukan temanya dari cerita yang disampaikan oleh calon pembeli.

Valkrisda mengaku tidak 100% membeli bahan baku untuk produknya antara lain pakai bahan sisa atau mendaur ulang barang. Contohnya, ia melakukan daur ulang dari kain, atau dari barang-barang yang sudah tak terpakai di rumah seperti, bahan renda, pita, tatanan kue, kertas emas untuk ulang tahun, dan lainnya.

"Saya berpikiran untuk me-recycle barang bekas karena sangat jarang orang yang berjualan bahan scrap di Jember. Jadi, beberapa bahan harus saya rangkai sendiri. Kadang-kadang saat saya melihat barang bekas yang tidak terpakai. Saya ambil dan saya coba rangkai," katanya.

Menurutnya produk yang paling laris itu scrapframe untuk kado ulang tahun dan anniversary. "Semua Saya buat sendiri 100% tanpa bantuan orang lain. Soalnya, di rumah, nggak ada yang telaten untuk membuat handicraft," ujarnya.

Selama ini, scrap terunik yang pernah dia buat antara lain bertema hutan. Selain itu, ada tema umum seperti cinta, vintage, floral, travelling, pink

Pengalaman di bisnis ini tak selamanya mulus, misalnya pernah terlambat membuat produk yang dipesan konsumen. Alasannya pada waktu itu, ia sedang bad mood.

"Belajar dari situ, saya perpanjang waktu pembuatan scrap-nya, jaga-jaga kalau ada sesuatu. Yang awalnya 3 hari pembuatan, sekarang jadi 5-6 hari. Lama pembuatan itu bergantung dari tema dan ukuran," terangnya.

Untuk jangka panjang dirinya akan mengembangkan bisnis scrap dari kualitas produk, dengan meningkatkan kreativitas dan memakai bahan yang lebih bervariasi, termasuk di kota lain seperti di Surabaya.

"Saya mau bikin bisnis scrap. Saya jadi bisnis scrapcard yang dipakai untuk undangan ulang tahun, pernikahan, atau pertunangan begitu. Saya juga mau membuat scrap. Saya bisa dipakai untuk momen-momen yang lebih tinggi, seperti scrapframe buat akad nikah, hadiah kelahiran bayi," katanya.

Valkrisda berpesan kepada anak-anak muda yang mau membuka usaha, jangan takut dan malu untuk berbisnis mulai dari bisnis yang kecil atau sederhana, karena dari kesederhanaan itulah kesuksesan akan muncul.

"Prinsip utama dalam bekerja atau berbisnis itu cinta. Segala sesuatunya harus didasari oleh cinta supaya apa yang kamu kerjakan dan geluti itu tetap bersih dan berkembang positif," sarannya.

(hen/hds/detikfinance)
Share this Article now on :
ARTIKEL YANG BERHUBUNGAN :


2 comments:

Info Bola said...

bener2 kreatif, jd pengen diajarin nich

Cara Mengobati Radang Sendi said...

wah keren sekali dan kreatif patut untuk di tiru

:X ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment