 |
| Dirut RNI Ismed Hasan Putro (Foto: |
PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) terus mengembangkan sayap bisnisnya. Saat ini perseroan membangun hotel budget di MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur. Nilai investasinya Rp 400 miliar.
Direktur Utama RNI, Ismed Hasa Putro mengatakan, hotel yang dibangun di atas tanah seluas 6.739 meter persegi akan memiliki 11 lantai yang terdiri dari 150 kamar. Pembangunan hotel ini ditargetkan kelar 2016 mendatang.
"Kami melihat pertumbuhan kelas menengah terus meningkat, jadi kami sengaja membangun hotel budget karena demand terus meningkat tapi supply-nya tidak ada," kata Ismed di Gedung RNI, Jakarta, Minggu (12/10/2014).
Selain melihat peluang dengan pertumbuhan masyarakat kelas menengah yang meningkat, Ismed pun mengakui pembangunan hotel juga didasarkan dengan kepemilikan tanah milik perseroan yang belum dimanfaatkan secara utuh.
Dengan pemanfaatan aset tersebut, nantinya RNI dapat pemasukan pendapatan dari sektor lainnya. Di mana, saat ini perseroan masih mengandalkan bisnis dari sektor industri gula yang menyumbang 60 persen ke pendapatan.
"Maka dari itu kami melakukan terobosan dengan mengolah lahan kosong yang menjadi suatu bangunan bernilai tambah," tutur Ismed. (Seno Tri Sulistiyono/kompas)
Direktur Utama RNI, Ismed Hasa Putro mengatakan, hotel yang dibangun di atas tanah seluas 6.739 meter persegi akan memiliki 11 lantai yang terdiri dari 150 kamar. Pembangunan hotel ini ditargetkan kelar 2016 mendatang.
"Kami melihat pertumbuhan kelas menengah terus meningkat, jadi kami sengaja membangun hotel budget karena demand terus meningkat tapi supply-nya tidak ada," kata Ismed di Gedung RNI, Jakarta, Minggu (12/10/2014).
Selain melihat peluang dengan pertumbuhan masyarakat kelas menengah yang meningkat, Ismed pun mengakui pembangunan hotel juga didasarkan dengan kepemilikan tanah milik perseroan yang belum dimanfaatkan secara utuh.
Dengan pemanfaatan aset tersebut, nantinya RNI dapat pemasukan pendapatan dari sektor lainnya. Di mana, saat ini perseroan masih mengandalkan bisnis dari sektor industri gula yang menyumbang 60 persen ke pendapatan.
"Maka dari itu kami melakukan terobosan dengan mengolah lahan kosong yang menjadi suatu bangunan bernilai tambah," tutur Ismed. (Seno Tri Sulistiyono/kompas)
0 comments:
Post a Comment