Hi, guest |Welcome toBelajar Jadi Pengusaha| Register | Sign in

Saturday, February 7, 2015

Matoa, Jam Tangan Kayu Gaul untuk Kaum Muda

. Saturday, February 7, 2015

Lucky Danna Aria

Industri kreatif merupakan salah satu peluang usaha yang saat ini cukup potensial. Meskipun banyak terjadi krisis keuangan, pengalaman membuktikan bahwa industry ini masih terus eksis hingga sekarang.

Adalah Lucky Danna Aria, salah satu pelaku usaha industry kreatif yang bergerak di bidang pembuatan jam tangan berbahan kayu dengan merk Matoa. Bukanlah suatu hal yang kebetulan jika Lucky yang sebelumnya sempat bekerja sebagai Head of Marketing Communication di salah satu usaha kue ini tertarik pada pembuatan jam tangan berbahan kayu.  Bermula dari kegelisahannya ketika membeli jam tangan kayu buatan Amerika Serikat dan usut punya usut akhirnya ketahuan kalau kayu yang menjadi bahan baku jam tersebut berasal dari Indonesia.

Akhirnya dia belajar untuk membuat jam tangan berbahan kayu tersebut selama satu tahun penuh. Suatu hal yang mungkin aneh bagi sebagian orang.  Dan akhirnya, dengan dibantu oleh seorang koleganya dalam kegiatan produksi, dia berhasil meluncurkan produk pertamanya. Untuk tahap awal, di bulan pertama dia berhasil membuat dan menjual 100 unit jam tangan berbahan kayu dengan tipe Rote, Sumba dan Flores.  Produk yang di banderol dengan harga Rp 890.000 per unit ini menyasar anak muda sebagai pangsa pasarnya. Dan akhirnya pada bulan ke dua, produk jam tangan kayu Matoa mulai dikenal dan di cari oleh konsumennya. Bahkan Lucky berhasil menembus pasar Jepang yang selama ini sulit ditembus oleh pengusaha yang baru mulai.
Foto: www.swa.co.id
Agar kualitas produknya terus terjaga, Lucky terus memonitoring tim produksinya. Untuk bahan baku, dia telah menetapkan hatinya pada dua jenis kayu yang terkenal dengan kualitasnya yang tinggi yaitu kayu Eboni Makasar dan Maple. Salah satu daya tarik yang membedakan prodak Matoa dengan produk sejenis dari luar negeri adalah proses pembuatannya yang didominasi oleh tenaga manusia.

Yang namanya perjalanan bisnis, pasti tidak selalu berjalan dengan mulus, kadang diatas dan kadangkala di bawah.  Masa-masa suram produksi jam tangan berbahan kayu ini terjadi ketika Matoa sempat terancam tutup karena rekan bisnis Lucky tidak sanggup untuk melanjutkan  produksinya.   Sehingga mau tidak mau dia harus memproduksi barang tersebut sendiri.

Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya penjualan jam tangan dari kayu milik Lucky mulai menaik lagi. Bahkan saat ini dalam waktu sebulan dia sudah mampu menjual 400-500 unit, sebuah angka yang membuat konsumennya harus sabar menunggu selama 2 minggu untuk memesan produknya.

Untuk memasarkan produk hasil karyanya, Lucky mengandalkan strategi getok tular atau melalui mulut ke mulut. Sebagai produk yang relative baru, dia menganut prinsip bahwa produk Matoa harus diperbincangkan sebanyak mungkin orang.  Berbagai jalur ia gunakan, termasuk tampil di situs produk dan media sosial, terutama Instagram dan Twitter.

Sebagai salah satu bentuk pengembangan usaha, Lucky juga mulai menambah produk lain namun dengan tema yang sama yaitu lifestyle dengan bahan yang sama. Dasi kupu-kupu dan speaker akystik berbahan kayu sudah mulai di liriknya. Bahkan cita-citanya ke depan Lucky ingin menggarap produk yang lebih menantang namun menjanjikan yaitu Matoa Living untuk produk furniture

Sumber: http://peluangusaha.kontan.co.id/
Share this Article now on :
ARTIKEL YANG BERHUBUNGAN :


3 comments:

obat herbal kanker payudara said...

keren juga jam tangan kayu

obat herbal limfoma said...

jam tanganya keren keren dan trend

Cara Pemesanan said...

jam nya keren keren semua

:X ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment